Pemanis buatan adalah bahan kimia yang ditambahkan ke makanan dan minuman kita, untuk mempermanisnya. Dibandingkan dengan gula biasa, gula ini lebih rendah kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah, sehingga berguna untuk mengatur berat badan dan diabetes. Mereka juga aman untuk gigi Anda, tidak seperti gula yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
Pemanis buatan terkadang ratusan hingga ribuan kali lebih manis dibandingkan gula. Mereka bekerja dengan membiarkan otak Anda merasakan rasa manis, namun cara penguraiannya di tubuh Anda berbeda dengan gula. Jadi Anda mendapatkan rasa manis tanpa kalori ekstra.
Agar bahan pemanis dapat bekerja dengan baik, pemanis harus larut dalam air dan harus mudah berikatan dengan molekul reseptor yang ada di permukaan lidah. Reseptor terhubung dengan protein G dan ketika pemanis berikatan dengan reseptor, protein G mulai berdisosiasi yang selanjutnya mengaktifkan enzim di dekatnya dan memicu serangkaian peristiwa di mana sinyal ditransmisikan dan diinterpretasikan oleh otak. . Interaksi antara reseptor dan pemanis menyebabkan rasa manis dari bahan pemanis buatan.
FDA telah menyetujui lima pemanis buatan termasuk sakarin, asesulfam, aspartam, neotame, Dan sukralosa. Mereka juga telah menyetujui satu pemanis alami rendah kalori yang disebut stevia.
Stevia merupakan pemanis alami yang berasal dari daun salah satu jenis tumbuhan Stevia rebaudiana. Tanaman ini berasal dari Brazil dan Paraguay.
Sama seperti makanan lainnya, ada perbedaan besar antara menanam stevia di rumah dan membeli versi olahannya di toko. Produk di toko tidak mengandung daun stevia utuh sehingga cenderung lebih sehat.
Pemanis buatan adalah bahan kimia buatan manusia, artinya tidak dapat ditemukan di alam. Biasanya rasanya jauh lebih manis daripada gula asli.
Alkohol gula mengandung sekitar setengah kalori dari gula biasa. Bahan ini tidak menyebabkan peningkatan gula darah secara drastis, sehingga dapat menjadi pengganti yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
Makanan ini tidak dapat dicerna sepenuhnya sehingga beberapa orang mungkin mengalami kembung, gas, dan sakit perut setelah makan terlalu banyak.
2. Diabetes: Ini juga membantu dalam mengendalikan diabetes karena tidak meningkatkan kadar gula darah karena tidak mengandung karbohidrat.