Maltodekstrin adalah karbohidrat olahan yang diekstrak dari jagung, tepung kentang, beras, gandum, atau tapioka. Pati pada tanaman ini dipecah dengan hidrolisis, suatu proses di mana enzim dipecah menggunakan air. Maltodekstrin adalah polisakarida yang digunakan terutama dalam makanan dan minuman sebagai pengental, pemanis, dan/atau penstabil. Ini adalah polimer rantai yang relatif pendek (beberapa orang menyebutnya oligomer); produk komersial mengandung rata-rata ≈3 hingga ≈17 unit glukosa per rantai. Ini diproduksi dengan menghidrolisis sebagian pati biji-bijian, biasanya jagung atau gandum.
Karena maltodekstrin aman, murah, dan sangat larut dalam air, maltodekstrin digunakan secara luas sebagai bahan tambahan makanan dalam berbagai produk, mulai dari susu formula bayi, es krim, saus salad, selai kacang, hingga bir. Ini adalah bahan tambahan pemanis seperti sukralosa dan stevia.
Kegunaan Maltodekstrin
Maltodekstrin aditif makanan membantu menjaga rasa, penampilan, dan tekstur makanan. Maltodekstrin juga digunakan untuk mengentalkan atau mengenyangkan makanan. Makanan olahan mungkin menggunakan pemanis “intensitas tinggi” (gula buatan) yang menggantikan sukrosa atau gula meja. Gula buatan ini memberikan rasa manis dengan kalori lebih sedikit. Maltodekstrin adalah bahan penggembur yang digunakan untuk menggantikan sifat gula yang hilang.
Maltodekstrin membantu mengawetkan makanan dan memperpanjang umur simpan dengan menjaga tingkat kelembapan. Bahan ini tidak menyerap banyak kelembapan dan bertindak sebagai bahan anticaking pada makanan seperti makanan yang dipanggang untuk mempertahankan kelembapan dan mencegahnya mengeras seiring waktu.
Maltodekstrin berperan sebagai pengental pada makanan olahan. Ia dapat dengan mudah melarutkan, menyebarkan, mengikat, dan membawa rasa lainnya. Itu ditambahkan ke makanan seperti saus salad dan saus untuk menciptakan konsistensi yang kental.
Maltodekstrin pemanis makanan pemanisnya tidak sebaik sukrosa (gula biasa), namun kandungan kalorinya sama banyaknya dengan jumlah gula yang setara. Orang yang mengalami obesitas dan penderita diabetes harus menyadari bahwa suatu makanan mengandung maltodekstrin sebelum mengonsumsinya; itu adalah bahan yang tercantum pada label makanan.